AL-MANNAN : JURNAL ILMU-ILMU KEISLAMAN

KESULITAN ORANG TUA DALAM MENGAJAR ANAK-ANAK DI RUMAH

2022-06-18T09:41:59+07:00

Orangtua mempunyai peran penting dalam membantu prestasi belajar anak. Bahkan banyak kajian dan hasil penelitian yang membuktikan efek positif dari keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak akan mempengaruhi dampak sekolah. Namun demikian, partisipasi orang tua dalam proses pendidikan anak relatif masih rendah, sehingga bantuan orangtua untuk membantu kesulitan anak relatif belum optimal. Kesulitan belajar memang sering terjadi dalam kegiatan belajar anak-anak dirumah, oleh karena itu diperlukan upaya dari orang tua untuk mengatasinya. Anak-anak banyak yang mengalami kesulitan belajar. Orang tua mempunyai banyak waktu untuk bergaul dengan anak sehingga mereka dapat lebih leluasa untuk melakukan pengamatan terhadap perilaku anak bila dibandingkan dengan guru, oleh karena itu, melatih orang tua untuk menggembangkan keterampilan, melakukan pengamatan perilaku anak merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai upaya membantu anak kesulitan belajar di rumah. Adapun perilaku anak yang perlu diamati oleh orang tua antara lain adalah yang berkaitan dengan kemampuan anak, jenis mata pelajara yang disukai, kebiasaan anak, dan peristiwa yang ditakuti anak

MENGENAL WARNA MELALUI PENGGUNAAN METODE DISCOVERY PADA ANAK DI PAUD TUNAS HARAPAN DUSUN VI DESA BAGAN ASAHAN KECAMATAN TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN

2022-06-18T04:54:25+07:00

KESIAPAN MASYARAKAT MENYAMBUT 4.0 (ERA DIGITAL)

2022-06-18T08:25:37+07:00

Revolusi Industri 4.0 membawa dampak yang cukup besar untuk saat ini, seperti untuk pekerjaan dan pendidikan. Banyak ditemukan mahasiswa yang kuliah di jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, salah mengambil jurusan, atau tidak memiliki pengetahuan dasar yang memadai. Sehingga membuat mereka seolah tidak memiliki niat untuk mengikuti perkuliahan. Hal tersebut menjadi kendala bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri lebih baik sebelum memasuki dunia kerja. Dari permasalahan di atas, peneliti menggunakan pendekatan Soft System Methodology untuk menggambarkan kesiapan kerja mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0. Untuk mendukung penelitian ini, peneliti juga menerapkan literasi Revolusi Industri 4.0 yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja Revolusi Industri 4.0. Sedangkan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan angket. Selanjutnya setelah proses SSM dilakukan, peneliti melakukan analisis statistik dari kuesioner yang telah disebarkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang siap dan tidak siap. Hasil dari penelitian ini adalah solusi dan rekomendasi tentang tindakan yang harus dilakukan oleh mahasiswa agar lebih siap memasuki dunia kerja Revolusi Industri 4.0.

SOSIALISASI KEPALA MADRASAH SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR

2022-06-18T08:15:52+07:00

Kepala madrasah dalam satuan pendidikan merupakan pemimpin. Sebagai pemimpin, kepala madrasah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan. Kurangnya kesadaran peserta didik terhadap minat belajar membuat minat peserta didik untuk belajar menjadi sangatlah minim.dari permasalahan diatas rumusan masalahnya yaitu bagaimana upaya kepala madrasah untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala madrasah untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Swasta Muallimin Univa Medan. Yang beralamat di Jl. S.M. Raja Km. 5,5 Medan

MUTU SEKOLAH, DAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN

2022-06-18T09:19:39+07:00

hasil pembahasan makalah tentang Konsep Mutu, mutu Terpadu, mutu Sekolah dan Mutu Lembaga Pendidikan penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan terminologi istilah mutu memiliki pengertian yang cukup beragam, mengandung banyak tafsir dan pertentangan. Hal ini disebabkan karena tidak ada ukuran yang baku tentang mutu itu sendiri. Sehingga sulit kiranya untuk mendapatkan sebuah jawaban yang sama, apakah sesuatu itu bermutu atau tidak. Globalisasi menjadikan manajeman mutu sebagai kebutuhan dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan hingga era persaingan jaminan mutu. Masyarakat, pemerintah, dan pengguna jasa pendidikan sangat membutuhkan lembaga pendidikan yang bermutu. Hal ini disebabkan karena didalam dunia pendidikan, mutu menjadi hal yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Adapun indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolok ukur mutu pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan, hasil langsung pendidikan (hasil langsung inilah yang dipakai sebagai titik tolok pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan, misal tes tertulis, daftar cek, anekdot, skala rating, dan skala sikap), proses pendidikan, instrumen input (alat berinteraksi dengan raw input, yakni siswa), serta raw input dan lingkungan.